kupandangi langit dalam dalam semakin jauh ada keheningan yang semakin kelam angin mengelus dan menerjang aku bergetar dan meradang kembalikan bulanku kembalikan cahayaku
hatiku terbuka menganga tak ada lagi kata kata rahasia aku pasrah dan menyerah aku marah dan lelah
mataku berkaca kaca rambutku menari gembira kupandangi lagi suasana ada bulan berlapis kabut awan jauh dibalik daun daun aku menengadah keluh kesah dimataku bulan seperti daun hijaunya daun
BULAN HIJAU DAUN
BalasHapuskupandangi langit dalam dalam
semakin jauh ada keheningan yang semakin kelam
angin mengelus dan menerjang
aku bergetar dan meradang
kembalikan bulanku
kembalikan cahayaku
hatiku terbuka menganga
tak ada lagi kata kata rahasia
aku pasrah dan menyerah
aku marah dan lelah
mataku berkaca kaca
rambutku menari gembira
kupandangi lagi suasana
ada bulan berlapis kabut awan
jauh dibalik daun daun
aku menengadah
keluh kesah
dimataku
bulan seperti daun
hijaunya daun
TRAGEDI ANAK MANUSIA
BalasHapusdentuman keras menggelegar
asap putih mnggelepar gelepar
ada bayangan hitam terkapar
darah dan daging hangus terbakar
tulang tulang putih berserakan
disela sela rintihan kesakitan
tanpa dosa atau kutukan
tanpa cerca atau ejekan
aku menahan napas menekan
maafkan kami tuhan
sadarkan anak anak manusia berhati setan
tunjukkan jalan putih lurus
berikan cahaya dalam lorong gelap
nyanyikan lagu sedih menyayat
anak anak sesat
kami menantimu bertaubat
hidup untuk akhirat
bukan jalan keparat